
- Movie: Wedding Dress
- Revised romanization: Wedingdeureseu
- Hangul: 웨딩드레스 / 웨딩 드레스
- Director: Kwon Hyeong-Jin
- Writer: Yoo Young-A, Park Yong-Jib
- Producer: Han Kyul
- Cinematographer: Baek Dong-Hyun
- Release Date: January 14, 2010
- Runtime: 109 min.
- Genre: Drama / Mother & Daughter / Illness /Tearjerker
- Distributor: SidusFNH
- Language: Korean
- Country: South Korea
Cerita ini mengisahkan tentang seorang
ibu pembuat gaun pengantin yang hanya memiliki seorang anak perempuan kelas 4SD
.Ibunya bernama Go-eun dan anaknya bernama Sora. Suaminya telah meninggal dan mereka hidup
berdua, tetapi mereka mempunyain sodara yaitu paman dan bibi atau kaka dari ibu
anak tadi.
Kaka laki-laki dari ibu anak tadi atau
(paman Sora) sudah berkeluarga dan mereka baik sekali kepada Sora dan ibunya,
karena ibu Sora sibuk bekerja dan jarang pernah ada di rumah. Sora dan ibunya
setiap pagi kerumah paman sora untuk sarapan dan kadang jika sora tidak ada les
menari balet sora pergi kerumah pamanya itu untuk menunggu sampai mamanya
pulang kerumah. Dirumah itu sora memiliki Bibi dan 2 saudara sepupunya. Bibinya
sangaat baik dan saying kepada Sora seperti anaknya sendiri.
Selain sora memiliki paman dia juga
memiliki Bibi atau kaka perembuan dari ibu sora, bibi yang ini sedikit membenci
ibu sora karena dulu saat ibu sora menikah dengan ayah Sora, nenek Sora tidak
menyetujuinya sehingga mereka kawin lari dan nenek sora terserang penyakin
karena hal itu dan dia meninggal dunia. Maka dari itu bibi sora membenci ibu
sora.
Sora setiap pulang sekolah dan hujan
dia selalu minta jemput mamanya yang sedang bekerja kaerna tidak mendengarkan
mamanya untuk mebawa paying kesekolah. Mamanya pun karena saying sekali dengan
sora pergi menjemputnya dengan cepat, dan suka sedikit meledek sora karena
tidak mau membawa paying seperti yang dia sarankan tadi pagi sebelum kesekolah.
Selain itu sora juga tidak bias menyisir sendiri dia setiap pagi disisirin oleh
mamanya.
Pada suatu hari sora disekolahnya sora
terlibat perkelahian dengan temanya Jina, saat sedang makan siang jina
menghampiri sora mengambil susu sora dan meminumnya. Sora tidak suka dan menumpahkan
susu tadi kemakanan jina, dan terjadi keributan. Ibu sora pun dipanggil oleh
guru dan guru itu menceritakan semua. Dulu sora dan jina adalah teman baik
sampe pada suatu saat sora membuat jina malu dengan saat sedang haus sekali
jina mengambil minum sora dan sora marah, sora mengatai jina dengan “Minumlah
minumu sendiri, apa kamu orang miskin?” dan didengar teman sekelas. Dari situ sora dan jina tidak
berteman lagi, dan sora juga tidak memiliki teman sama sekali dikelas. Dikarena
kan cara makan sora yang tidak mau bareng sama orang lain, seperti saat orang
lain meminum minumya dia tidak mau minum itu lagi karena bagi dia itu kotor dan
jorok, sama seperti makanan pun dia tidak ingin sedok orang lain masuk dalam
sup makananya, dia terbiasa makan sendiri di piring yang berbeda. Bukan hanya
temanya sodaranya pun atau kepada mamanya pun dia begitu.
Dari situ ibu sora sangat
sedih karena mengetahui anaknya tidak memiki teman sama sekali dikelasnya
karena kebiasaanya itu, ternyata anaknya selama ini hidup sendiri di
sekolahnya.
Sementara itu sora yang sedang
berasa di tempat les balet ternyata tidak les melainkan pergi keruangan lain
dan bertemu seorang pak guru pengajar bela diri, karna diruangan les bela diri
itu tidak ada muridnya sora pun pergi kesana untuk menunggu les balet selesai
dan dia baru pulang agar ibunya tidak curiga bahwa dia tidak les balet. Disitu
sora mendapatkan teman yaitu pak guru pengajar bela diri tadi dia mau
mendengarkan cerita sora dan mereka berteman akrab. Sesampainya sora dirumah
tenyata mamanya sudah pulang dan sora mendengar mamanya muntah di kamar mandi,
pass sora bertanya mamanya hanya menjawab dia kebanyakan makan jadi muntah,
tetapi sora tidak dimarahi karena kejadianya tadi siang disekolah.
Keesokan harinya mama sora berniat
menjemput sora ditempat les baletnya dan ternyata dia melihat sora tidak eles,
betapa marahnya mama sora dan memarahi sora dan teman pak guru bela diri sora.
Sampai di rumah sora bicara kemapa mama sora dan meminta maaf, mama sora pun
memaafkan dan tidak akan menyuruh sora les balet lagi karena menurut di anaknya
tidak suka balet dan tidak akan memaksa sora pun membantah dia bukan tidak suka
balet tetapi ada Jina ditempat elesnya makanya dia tidak ingin les bareng jina.
Mamanya yang mendengar cerita sora pun sedih karena anaknya tidak memiliki
teman akhirnya mama sora memberikan usul karena besok ulang tahun sora, sora
undang teman-teman kelas sora termasuk jina untuk dating kerumah agar sora bias
mempunyai teman.
Keesokan harinya sora sudah menyiapkan undangan dan pesta
ulang tahun ternyata sora tidak berani memberikan undang kepada teman kelasnya
karena selama ini dia tidak dekat kepada siapaun hanya kepada jina tetapi
sekarang meraka sudah musuhan, akhirnya sora tidak memberika undangan sama
sekali. Saat sore hari mama sora menunggu kedatangan teman sora kerumah untuk
merayakan unlang tahun sora ternyata tidak ada yang dating, melihat anaknya
yang tegar-tegar saja karena dia terbiasa hidup tanpa teman dan seorang diri
akhirnya mama sora mengajak sora merayakan ulang tahun hanya berdua dengan
mamanya saja, setelah itu mama sora membelika sepeda dan mengajarkan sora
bermain sepeda. Saat sedang mengajarin sora bermain sepeda perut mama sora
sakit dan mama sora hanya menahanya Karena takut anaknya tau. Sesampainya
dirumah sora yang pura-pura tidur mendengar mamanya kesakitan dan minum obat
diam-diam. Sorapun berpikir dan pura-pura tidak dengar.
Keesokan harinya saat sora
sedang main dirumah pamanya sora bicara kepada bibinya yang baik menanyakan
apakah mama sora sedang sakit parah atau tidak, bibi sora hanya dia dan bilang
“ Kita doakan saja yang terbaik untuk mama, mamamu itu kuat” tidak lama pun
sora meneteskan air mata dan bicara apakah mamanya akan meninggal dan bibinya
hanya dia, dan sora pun terus bertanya, akhirnya dia mengetahui selama ini mama
sora sedang sakit parah kanker lambung. Sora pun menagis kencang dan meminta
kepada bibinya agar tidak memberitahukan kepada mama sora bahwa sora telah
mengetahui penyakitnya.
Keesokan harinya saat sora ingin pergi
kesekolah dia melihat mamanya muntah dikamar mandi lagi, sora yang sudah
mengetahui penyakit mamanya hanya pura-pura tidak tau dan menyisir rambutnya
sendiri karena tidak mau merepotkan mamanya yang sedang sakit, dan dia pergi
kesekolah sendiri tanpa diantar mamanya. Saat keluar dari rumah setelah
berpamitan ingin sekolah, sora pun menangis dijalan dia sedih melihat mama yang
hanya dia punya dan dia sayangi memiliki penyakit parah. Saat pulang sekolah
dan hujan sora hanya meliat hujan dan biasanya dia menelfon mamanya sekarang
tidak, dia takut mamanya makin sakit dan memilih ujan-uajanan pulang tetapi
ternyata mamanya dating dan membawakan paying untuk sora, sora pun terkejut dan
senyum kepada mamanya. Mama sora pun berkata “mama tau kan akan hujan, Makanya
dengarkan omongan mama kalo pagi suruh bawa payung” sambil tersenyum dan sora
pun tersenyum dan berjalan pulang bedua.
Hari beganti
hari dan ternyata penyakit mama sora semakin parah dan mama sora harus
dilarikan kerumah sakit, sora pun sangat sedih dia setia menemani mamanya
dirumah sakit, saat itu sora menanyakan apakah keinginan mamanya, mamanya pun
menjawab dia ini agar sora memiliki banyak teman dan banyak yang menyayangi
sora, dia juga ingin melihat sora menari dipanggung untuk menari balet. Sora
yang mendengar itu pun berusaha mewujudkan keinginan mamanya untuk memiliki
banyak teman dan menari balet.
Sora menghampiri Jina dan meminta maaf atas perbuatan
dia dan memberikan jina hadiah agar jina mau ikut sora kesuatu tempat yaitu
kerumah sakit, akhirnya jina mau menolong sora yang sudah mendengakan bahwa
mama sora sakit dan dirumah sakit. Akhirnya sore harinya sora dating bersama
teman kelasnya kerumah sakit untuk menjengung mama sora beratapa bahagianya
mama sora melihat anaknya sudah memiliki banyak teman. Setelah melihat senyum
ibunya sora pun bahagia dan masih ada satu keinginan lagi yang belum
dilaksanakan yaitu menari dipanggung balet. Sora pun eles balet disana guru
sora berkata “ikut latihan yang jam 6, jam 4 untuk pementasa” sora pun berkata
“aku bias mengukutinya bu” akhirnya sora diperbolehkan ikut latian untuk
pementasan, tetapi sora tidak bias mengikuti gerakanya dan sora pun banyak
salah saat latian. Saat pulang dari les sora bertemu pak guru bela diri, pak
guru itu menghampiri sora dan mengajak ngobrol karena sora terlihat murung.
Saat itu sora cerita kepada pak guru itu bahwa ia tidak bias mengikuti gerakan
balet tetapi ia sangat ingin mengikuti pertunjukan balet agar ibunya sebelum
menyusul ayahnya bisa melihat sora dipentas karena itu permintaan ibunya,
mendengar cerita itu hati pak guru itu tersentuh sekali kasianya anak ini yang
baru kelas 4sd ternyata mengalami hal itu. Pak guru pun tidak tega melihatnya
dan menceritakan itu kepada guru balet sora. Akhirnya guru balet sora mengajakan
sora privat agar sora bias mengejar ketinggalan dan ikut pentas. Sora pun
akhirnya bias mengikuti latian balet itu.
Pada saat hari pementasan bos dari ibu sora ditempat
dulu ibu sora bekerja dating dan membuatkan sora serta teman-temanya baju untuk
pentas, karena bos ibu sora sangat menyayangi ibu sora dan sora. Disaat semua
ibu mendandani anaknya sora didandani oleh bos ibu sora, dan dia memberikan
bros agar sora terlihat beda sendiri.
Ibu sora yang berada dirumah sakit pun makin parah
sakit kankernya menjalar sampai mata dan menyebabkan pandanganya sedikit kabur,
tetapi dia tetapi ingin melihat anaknya pentas dan memaksakan diri keluar dari
rumah sakit agar dapat melihat sora. Saat dipementasan ibu sora ditemanin paman
dan bibi sora untuk melihat sora. Sora pun pentas menari balet depan ibunya
tetapi penyakit semakin parah sehingga ibu sora tidak bias melihat sora dengan
jelas dan ibu sora hanya memendam sendiri tanpa memberi tahuan orang.
Setelah pentas sora dan ibunya kembali kerumah sakit
dan tidur berdua diatas ranjang ibunya sambil mendengarkan radio, sora sudah
mengantuk tetapi dia memaksakan gara tidak tidur karena ia takut kalo tidur ia
tidak bias melihat wajah ibunya. Tetapi ternyata dia malah ketiduran dan ibu
sora belum tidur sambil memeluk sora dan mendengarkan radio, ternyata sora
mengirimkan surat keradio untuk ibunya, ibu sora pun mendengarkannya, pesanya berisi :
mama sora pun menangis
dan memeluk anaknya itu yang sudah tertidur lelap. Sambil berkata “sora , bagi
mama sora adalah hadia terindah untuk ama, apakah bagi sora mama hadiah
terindah juga?’ sambil menagis dan memeluk anaknya.
Ibu sayang
Aku senang sekali menjadi puterimu
Maaf, aku mengeluh soal masakanmu yang tak enak
Dan juga karena kau terlalu sibuk sehingga tak bisa main denganku
Tapi kau yang paling kucintai di dunia ini
Ibu, kau sakit?
Biar aku saja yang menggantikanmu
Ibu, aku akan cuci piring dan membersihkan kamar. Juga memasak
Ibu tak perlu bekerja lagi.
Bisakah ibu tinggal bersamaku selamanya?
Ibu,,,
Kau adalah yang terbaik
Aku menyayangimu
Keesokan harinya sora terbangun dari tidurnya, dia
memangil mamanya sampai berkali-kali tetapi tidak menjawab-jawab. Sorapun yang
sudah mengetahui mamanya sudah tidak ada menangis dan keluar ruangan sambil
berkata “mama tidur saja lagi kalo sedang cape” dan menutup pintu kamar diluar
sora melihat dokter dating dan dia tidak memperbolehkan dokter masuk sambil
menangis dan meronta-ronta tak lama bibi dan paman sora dating dan memeluk
sora. Ternyata mama sora sudah tidak ada.
Saat itu ketika pulang sekolah dan hujan sora melihat
kejendela dan memngingat mamanya yang selalu dating menjemput dia karena tidak
membawa payung. Karena mama sudah tidak ada sora pun membuka payung yang dia
bawa dari rumah, sambil tersenyum sora pun berjalan pulang. Saat ibu sora
meninggal dia meninggalkan gaun yang sangat cantik untuk sora kalo sudah ingin
menikah nanti dan dititipkan kepada bos ibu sora. Tahun pun berganti tahun dan
akhirnya sora pun telah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan kembalo kekantor
ibunya dulu saat bekerja untuk mecoba gaun yang dulu telah dibuat ibunya untuk
sora.
Kesimpulanya:
Kisah ini menceritakan tentang
kasih sayang seorang ibu membesarkan anaknya sendirian dan rasa sayang kepada
anaknya yang teramat besar sampai melupakan rasa sakitnya dan melawan waktu
agar disisa hidupnya anaknya dapat bahagia dan berubah memiliki orang-orang
yang sayang kepada anaknya disekitarnya,
dan kasih sayang seorang kecil kepada ibunya dengan menjaga ibunya tidak
membiarkan ibunya sedih dan melakukan apapun demi ibunya, dan akhirnya anak ini
harus menerima bahwa ibu yang sangat dia sayangi telah meninggal dan dia harus
hidup sendiri dengan bahagia.
Unsur Ibd:
Kasih sayang :
·
kasih
sayang ibu yang rela melupakan rasa sakitnya demi melihat anaknya tidak sedih
jika mengetahui ibunya terkena penyakit yang bias merenggut nyawa ibunya.
·
Kasih
sayang seorang anak kecil kepada ibunya dan melakukan apa saja untuk ibunya
bahagia.
Cinta :
·
Cinta
yang begitu besar untuk anak dari seorang ibu dan cinta anak kepada ibunya juga
dan keduanya tidak ingin melihat orang yang diacinta itu sedih atau menderita.
Bahagia :
·
Meski
ibu sora sudah menderita dengan penyakitnya tetapi dia tetap bahagia karena
saat terakhirnya ia bisa melihat sora memiliki banyak teman dan mengetahui
betapa sora sangat menyayanginya.
·
Meski
sora harus menerima kenyataan ibunya sudah tidak ada dia tetap mejalani hidup
dan mengenang ibunya, dan saat ingin menikah ia memakai gaun yang telah dibuat
ibunya dulu untuk sora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar